Pasar Triwindu Solo.
Pasar Triwindu Solo
Senangnya, akhirnya saya bisa main lagi ke Pasar Triwindu di Solo.
Tempat ini adalah pasar tempat jual beli barang antik dan kuno, yang sudah sangat tua.
Berdiri sejak tahun 1939, hingga saat ini Pasar Triwindu Solo masih terjaga keaslian dan kebersihannya.
Sempat berganti nama menjadi Pasar Windujenar, namun akhirnya kembali berganti nama menjadi Pasar Triwindu.
Letak pasar ini sangat dekat dengan Pura Mangkunegaran, hanya sekitar 300 meteran ke arah Selatan.
Tak banyak yang berubah sejak saya pertama kali ke sini dulu sekitar tahun 2012-an.
Tetap mirip seperti dulu.
Yuk, baca terus cerita saya, saat bernostalgia ke Pasar Triwindu.
Pasar Triwindu Solo
Seperti yang saya katakan sebelumnya, di pasar ini tidak nampak ada perubahan yang signifikan.
Hanya mungkin sekarang pasar ini lebih sepi dibandingkan dulu.
Efek online shop mungkin, atau masih terbayang masa pandemi dimana semua menjadi anteng di rumah.
Padahal dulunya, pasar ini sangat ramai. Sebagai tempat jual beli berbagai macam produk yang serba antik dan kuno.
Yang beli juga dari mana-mana.
Ada yang kolektor dari Inggris, Belanda, Australia, dan masih banyak lagi.
Karena kebanyakan yang datang itu adalah kolektor, jadinya mereka akan berani membayar berapapun harga produknya.
Dari mulai nyari perabotan rumah tangga sampai lampu kuno dijabanin kayaknya sama mereka.
Nah, bangunan depan Pasar Triwindu itu dari dulu ya seperti yang tampak di foto bawah ini.
Pasar Barang Antik Triwindu Solo
Ini suasana parkiran saat kami datang waktu itu. Memang kami datang terlalu pagi, jadi masih sepi dan lenggang.
- Trotoar Luas di Pasar Triwindu
- Jalanan Depan Pasar Triwindu
Area pejalan kaki di depan Pasar Triwindu sekarang diubah menjadi tempat yang sangat cantik dan instagramable.
Teduh dan sejuk, keren kalau untuk foto-foto.
Kebetulan jalanan pun sedang lumayan sepi.
- Gaya candid sibak rambut
- Gaya candid pura-pura nggak liat wkwkwk…
Dulu pas di Solo masih bayi ya Kak, sekarang udah bisa pepotoan buat Instagram hahaha…
Jalanan untuk Pedestrian di depan Pasar Triwindu memang beneran lebar, kayaknya sekitar 3 meteran gitu deh…
Enak banget memang trotoar di Solo tuh, bikin nyaman penggunanya. Mau sekedar jalan-jalan atau duduk di pinggiran sama-sama enak.
Banyak remaja yang menjadikan tempat ini sebagai tempat berfoto ria, atau bahkan syuting tugas kampus para mahasiswa.
Alamat Pasar Triwindu
Plang besar nan jelas, ada di bagian depan Pasar Triwindu.
Bertuliskan huruf latin dan huruf Jawa Hanacaraka, plus diapit dua kepala Loro Blonyo.
Alamat Pasar Triwindu Solo
Yang mau main, ini ya alamat Pasar Triwindu.
Alamat Pasat Triwindu
Jalan Diponegoro, Kelurahan Keprabon
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Tempatnya ada di jalan besar kok, jadi gampang banget ditemuin. Kalau mau ke Pura Mangkunegaran ini nanti letaknya deketan.
Jam Buka Pasar Triwindu
Pasar Triwindu ini bukanya dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore ya…
Luas banget jalur pejalan kaki di depan Pasar Triwindu Solo
Jangan kecepetan datengnya, ntar kayak saya jadi sibuk ngemil es puter di pinggiran trotoar hahaha…
Sejarah Pasar Triwindu
Nah, sekarang mari kita bahas tentang sejarah Pasar Triwindu ini.
Sekitar tahun 1939, Raja Pura Mangkunegaran (KGPAA Mangkunegara VII) kala itu, membangun sebuah pasar.
Pasar ini dibangun sebagai kado ulang tahun untuk Gusti Putri Mangkunegara VII, yaitu Noeroel Kamaril.
Ulang tahunnya itu adalah yang ke 24.
Dan bertepatan juga dengan 24 tahun Raja Pura Mangkunegaran bertahta.
3 = Tri
8 = Windu
3×8 = 24 (Triwindu)
Jadilah namanya Pasar Triwindu.
Konon dulunya, tempat ini adalah bagian dari alun-alun Mangkunegaran. Malah ada yang bilang, di bagian ini tuh dulunya adalah kandang kuda (gedogan), miliknya Mangkunegaran.
Saat pertama dibuka dulu, sebenarnya nggak ada yang jualan barang antik.
Isi pasarnya itu cuma meja aja yang digelar, buat jualan jajanan pasar, majalah, koran, kain, alat rumah tangga, alat tukang, onderdil, dan sebagainya.
Singkat cerita, pasar ini kemudian dipugar pada tahun 2008, dan kemudian diresmikan oleh Wali Kota Surakarta, Pak Jokowi, pada tanggal 17 Juni tahun 2011.
Berapa jumlah pedagang di Triwindu?
Kalau jumlah pedagangnya banyak banget, mungkin sekitar 200-an pedagang ada di sini.
Di pasar Triwindu ini ada 2 lantai.
Dulunya sih satu lantai, karena saking sempit dan padetnya jadi dipugar, dibuatkan jadi 2 lantai.
Berikut ini foto lantai 1 atau lantai dasar di Pasar Triwindu. Banyak barang antik dan lucu dijual di lantai 1 ini.
Berbagai macam aksesoris perempuan seperti gelang, tusuk konde, kalung, cincin, bros, dan anting, dijual di sini.
Banyak juga dijual pajangan, buku tua, kain batik kuno, uang dan koin kuno, gromofon tua dari Eropa, lukisan, alat dapur kuno, tas, sepatu, dan masih banyak lagi.
Lantai Satu Bagian Depan Triwindu
Di lantai 2 isinya ada alat-alat otomotif jadul, sepeda lawas, furniture kuno kayak lemari, kursi, meja, lemari dan barang yang besar-besar ada di lantai atas.
Suasana di Pasar Triwindu
Banyak banget macamnya yang dijual di sini. Nyaris semua ada kayaknya.
Dari mulai yang antik beneran, sampai yang duplikat gitu ada semua, makanya kalau mau beli harus hati-hati.
Barang Kuno di Triwindu
Uang kuno ini langsung menarik perhatian kami.
Para pedagang di Pasar Triwindu ini biasanya turun temurun dari dulu sampai sekarang.
Sumber barangnya dari mana ya kalau di sini?
Kalau dulu, banyak bangsawan Solo yang pada punya koleksi benda seni itu dilanda kesulitan keuangan, jadi terpaksa menjual barang-barang yang mereka miliki.
Karena semakin lama semakin sulit menemukan barang antik dan kuno, maka sebagian barang di pasar ini merupakan duplikat benda kuno. Jadi semacam tiruan gitu.
That’s why kalau beli barang di sini harus hati-hati.
Tapi biasanya pedagang di sini akan memberi tahu sih, ini barang asli kuno beneran atau barang duplikat.
Pusat Barang Antik
Kalian mau nyari barang apapun yang antik, biasanya semua ada di sini.
Kalau beruntung, kita akan nemu barang yang betul-betul kuno, antik, dan bernilai jual sangat tinggi.
Harga di sini juga sangat variatif.
Bahkan kadang untuk barang yang sama, beda toko bisa beda harga.
Jadi jangan malas untuk berkeliling dahulu sebelum membeli barang.
Lorong Pasar Barang Antik Triwindu
Lorong-lorong di Triwindu memang lumayan sempit, tapi masih bisa lah kita jalan dengan leluasa.
Yuk, sekarang kita bahas ada apa aja sih barang kuno di Triwindu.
Uang Kuno
Ini kumpulan uang kuno, ada koin dan ada juga uang lembaran.
Koin dan Uang Kuno
Masih ditemukan nih di sini uang logam 100 rupiah yang tebel, dan enak banget buat kerokan hahaha….
Kebaya Vintage Thrift
Ini toko favorit Kakak nih, karena ada yang jual baju-baju dan kain-kain lawasan.
Hunting Kebaya Vintage
Seneng banget bisa nemu banyak kebaya jadul lucu-lucu di Triwindu.
Kakak langsung hunting kebaya.
Kemarin kita beli harganya satu kebaya itu Rp 50.000,-. Mungkin bisa ditawar ya, tapi saya waktu itu nggak pake nawar sih…
Nah, ini foto setelah kebayanya dicuci dan dipakai untuk eksis.
Tadddaaaaa….. Keren kan kebaya yang beli di Triwindu hahaha…
Jujurly, menurut saya fashion itu lebih ke ‘taste‘ sih ya….
Kebaya 50 ribuan juga kalau pinter mixed and match juga bagus-bagus aja dipakenya, ya nggak?
Meja Rias Kuno
Banyak meja rias kuno di Triwindu. Lucu-lucu banget, kalau memang rumah kita nuansanya etnik ya pasti cocok banget.
Meja Rias Kuno
Meja rias kayak Nyonyah-nyonyah bangsawan kaya raya zaman dulu ini, lucuuuu bangeeet buat ditaro di kamar.
Loro Blonyo
Loro Blonyo udah tau kan yaaa…
Patung sepasang pria dan wanita Jawa.
Kayak begini….
Loro Blonyo
Buku Jadul
Kemarin saya di sana nyari komik NINA, tau kan kayak komik lebar zaman dulu gitu.
Eh tapi ternyata nggak ada….
Buku Kuno
Memang koleksi buku di sini nggak terlalu banyak sih.
Piring Lawasan
Piring lawasan banyak banget yang jual di sini.
Kalau saya, terus terang nggak bisa bedain deh, mana yang asli dan mana yang enggak.
Ada guci keramik, teko, piring dan masih banyak lagi yang tidak terfoto.
Lampu Vintage
Lampu jadul ini juga lucu yaaa…
Pas buat ditaro di taman atau di dapur malahan menurut saya.
Mau beli tapi bawanya susah kan ya hahaha…
Lampu Gantung Vintage
Perhiasan Kuno
Di Triwindu ini banyak perhiasan kuno yang jadul.
Bros-bros dan kalung-kalung sepuhan gitu banyak di sini.
Saya punya beberapa, yang biasanya dipakai untuk kondangan.
Sayang, toko langganan saya belum buka pas waktu itu saya ke sana, jadi nggak bisa motoin contoh bros dan kalung-kalungnya.
Cermin Vintage
Cermin itu memang happening.
Setiap ada kaca pasti difoto Kakak hahaha….
Kaca Vintage
Cerminnya ada yang terlihat sangaaaaaat tua, dan ada juga yang kayaknya masih lumayan baru.
Kaca Jadul
Another kaca di Triwindu…
Cermin Klasik
Wayang & Topeng
Ini produk lain dari Triwindu.
Wayang dan Topeng-topengan.
Wayang dan Topeng
Koper Louis Vuitton & Cooler Coca Cola
Daaaaan inilah yang paling menarik perhatian mata kami.
Koper jadul Louis Vuitton hahaha…. Taun berapa itu yak model kopernya masih begitu.
Ternyata gini ya koper jadulnya LV.
Koper LV
Kalau ini cooler Coca Cola zaman dulu…
Cooler Coca Cola
Jadi penasaran ini barang dapet darimana yaaaa….
Foto dulu lah Kak di sini….
Koper LV Vintage and Cooler Coca Cola Jadul
Es Puter Hidayah Solo
Jadiiii, sebelum berangkat saya udah request pokoknya nanti jangan pulang dulu, kalau belum jajan Es Puter di depan Triwindu.
Eh ternyata, pas baru dateng malah kita udah jajan duluan, karena Triwindunya belom buka hahaha…
Yesssss berhasil juga makan es puter….
Adik sabar menanti es puternya dibuat abangnya.
Sabar menanti es puter dihias….
Ni abang waktu itu saya tanyain namanya, tapi pas nulis tulisan ini, saya lupa lagi siapa namanya hahahhaa….
Maaf ya Bang…
Es puter ini jualannya turun temurun katanya, udah dari kakek dan bapaknya…
Ada IGnya juga, saya sampai dikasih kartu nama, tapi lupaaaaa naro dimana hiks….
Udah difoto juga itu kartu namanya, tapi nyari fotonya di galeri handphone itu butuh effort tingkat dewa.
Abang Es Puter Hidayah
Es puternya boleh dihias tulisan. Paling gampang tulisan I Love Solo.
Tadinya mau nulis KULAMPAH, tapi ga bisa karena kepanjangan, jadinya KU doank hahaha maksaaaaa….
- I Love Solo
- KULAMPAH ceritanyaa…
Kita makan es puternya nambah lohhhh hahaha…
Gelasnya kecilll soalnyaaa *pembenaran.
Foto Wajib nih kalau sama Teenager…
Senyum manis kami dari Kota Solo….
We Love Solo….
Beginilah jadinya kami, anteng makan es puter sambil nunggu Pasar Triwindunya buka hahaha….
Fokuuus Makan Es Krim di Depan Pasar Triwindu Solo
Duduk santai di bawah pohon, kurang nasi liwetnya aja ini sih kayaknya hahaha…
Koran Pak Narno
Pas lagi asik makan es puter, eh ada yang dagang majalah pake dorongan gini.
Langsung donk saya berdiri dan teriak, manggil mau beli.
Jarang-jarang lohhhhh ini, liat yang dagang majalah model beginian, ya kaaaan?
Surprise Ketemu Pedagang Majalah Keliling di Solo
Namanya Pak Narno nih bapaknya.
Nawarin Majalah BOBO JUNIOR yang edisi terakhir.
Ih Bapak tau aja, ini pasti saya beli lah hahahaha….
Selain itu, saya beli juga National Geographic dan TRUBUS.
Senyum sumringah dapet Edisi Bobo Junior Terakhir
Kalau koran dan tabloid nggak ada yang menarik perhatian sih.
Dipilih dipilihhhhh…..
Sehat-sehat terus ya Pak Narnooooo….
Semoga habis semua dagangan hari ini nggih Pak….
Laris manis nggih Pak Narno….
Review Pasar Triwindu Solo
Nah selesai deh ceritanyaaaa….
Kapan mau mampir ke sini?
Banyak barang lucu nihhh yang agak kuno-kuno, barangkali mau ngisi rumah.
Buat ibu-ibu, di sini koleksi bros-bros dan kalung banyak lohhh, dan bisa ditawar-tawar manja juga.
Tapi saya nggak bisa nawar sih 🙂
Atau kalau nggak belanja, bisa juga cuma mampir makan es puter, sambil nungguin Pak Narno lewat. Lumayan buat ngelarisin korannya kaaan wkwkwk…
Yuk, Main ke Pasar Triwindu
Masih banyaaaaak tempat wisata asik di sekitar Solo dan sekitarnya.
Semoga bisa saya tulis semua di blog ya ceritanyaa…
Bismillah rajin nulis teruuuusss….
Solo, Desember 2022
wishlist kalau nantinya ke Solo. Dari dulu gagal mulu tiap pengen explore Solo.
Pasar Triwindu ini menarik buat dikunjungi, jadi belajar sejarah juga
aku orang Jawa tapi baru tau kalau patung sepasang cowok dan cewek namanya Loro Blonyo
aku salfok sama widget blogger traveler community mbak menarik nih. Dulu banyak panutan travel blogger yang aku favoritkan, sepertinya sekarang udah jarang yang ngeblog
Iya Mbak, banyak tempat di Solo yang wajib dikunjungi sih, salah satunya Pasar Triwindu… Kaya budaya lokal memang kan di Solo…
Hahaha iya Mbak yuk nanti gabung di Blogger Travelers Community, biar banyak temen yang cerita jalan-jalan…