Museum Sisa Hartaku.
Jam Dinding Saksi Letusan Merapi
Museum ini tidak tampak seperti museum pada umumnya, yang dibangun dengan megah dan mentereng.
Karena yang tersisa dari museum ini, hanyalah sisa-sisa barang bekas letusan Merapi tahun 2010 yang lalu.
Warga sekitar Merapi kehilangan hampir seluruh hartanya.
Rumah, sawah, kebun, hewan ternak, bahkan anggota keluarga mereka yang tidak sempat menyelamatkan diri.
Wedhus Gembel datang begitu cepat, dan tidak sanggup dihindari.
Panasnya mencapai ratusan derajat celcius.
Ratusan korban jiwa meninggal kala itu.
Merapi berduka.
Sungguh tak terbayangkan, Merapi yang saya lihat kemarin begitu tenang, pernah mengalami masa yang demikian garang.
Semua itu terekam dalam sisa-sisa barang di Museum Sisa Hartaku 2, yang lebih dikenal dengan Museum Omahku Memoriku.
Apa saja yang tersisa dari rumah ini?
Mari kita lanjutkan ceritanya…
Museum Sisa Hartaku
Museum Sisa Hartaku ini, dulunya adalah rumah milik seorang warga desa yang bernama Bapak Sarsuadji.
Beginilah kondisi rumahnya saat ini.
Sebagian atap aslinya sudah tidak ada, namun ada atap buatan, supaya pengunjung leluasa melihat-lihat museum meskipun cuaca sedang hujan.
Museum Sisa Hartaku Merapi
Kelihatan dari fotonya sangat sejuk ya, karena saat kami ke sana, memang dalam kondisi sedang hujan.
Namun sesungguhnya, rumah ini begitu kelabu. Sisa-sisa abu vulkanik di bagian dalam pun, sengaja tidak dibersihkan sama sekali.
Rumah ini di bagian belakang yang menghadap ke Gunung Merapi memiliki tembok lumayan tinggi.
Konon katanya, tembok inilah yang agak menghalangi, sehingga sebagian besar barang masih tersisa, dan tidak tersapu Merapi.
Temboknya pun masih ada, namun saya lupa moto bagian sisa tembok ituuu….
Pemandangan sekitar tampak hijau dan sangat sejuk udaranya. Sangat kontras dengan keadaan sesaat setelah Merapi erupsi.
Naik Jeep ke Museum Omahku Memoriku
Anak-anak pada mager aja nunggu di dalam Jeep.
Cuaca hujan betul-betul membuat mereka malas bergerak, padahal sudah sampai di sini hadeuhhhh…
Alamat Museum Mini “Omahku Memoriku”
Dusun Petung . Kampung Kepuharjo . Kecamatan Cangkringan .
Kabupaten Sleman . Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sisa-sisa Barang
Luas museum ini ya hanya segini saja, seperti foto dari jarak jauh yang saya ambil ini.
Rata-rata barang di dalam semuanya sudah bisa dianggap rongsokan, tak ada lagi yang bisa dipakai.
Museum Sisa Hartaku 2
Atap-atap seng di dua bangunan kecil ini juga buatan.
Sisa Letusan Merapi di Museum Omahku Memoriku
Di bagian dalam nampak dipajang banyak foto, tentang upaya evakuasi saat Merapi melanda.
Semua terlihat kelabu. Putih keabuan hasil tutupan abu vulkanik.
Sampai merinding saya saat melihat foto-foto itu sembari membayangkan.
Terkena wajan panas saja sudah melepuh, apalagi terkenal aliran awan panas ini.
Sisa Letusan Merapi di Museum Sisa Hartaku
Di bagian depan juga dipajang sisa hewan ternak yang tersisa kala itu. Entah sapi entah kerbau ini ya…
Tulang belulangnya disusun kembali, supaya berdiri, seperti tulang dinosaurus.
Tulang Ternak Sapi di Museum Omahku Memoriku
Sebelum kita masuk, di depan ada papan keterangan yang dilapis kaca.
Tulisannya “Galeri Sarsuadji, Omahku Memoriku, oleh Ahmad Athoillah M.A.”
Namun, tulisan dan banyak gambarnya sudah tidak bisa dibaca, sayang sekali yaaa..
Padahal saya termasuk yang pengen baca kalau ada penjelasan begini.
Perlu diperbaiki lagi tampaknya…
Galeri Sarsuadji Omahku Memoriku
Lantai dan dinding di museum ini masih nampak asli.
Nampak kotor karena becek akibat hujan,
Di dinding museum banyak terpajang foto-foto dokumentasi masa itu saat terjadi bencana.
Banyak barang yang dipajang di sini.
Bekas kursi, sepeda, lemari sampai alat dapur seperti tabung gas, wajan, periuk, dan sebagainya.
Semuanya hangus dan tertutup abu.
Peran Kopassus Saat Letusan Merapi 2010
Rasanya, saya tidak sanggup masuk ke dalam museum ini kalau hari sudah senja menjelang malam.
Meskipun ada penerangan, namun pasti suasananya sangat kelam.
Sisa Alat Dapur Saat Merapi Meletus
Yang paling terkenal dari tempat ini adalah jam dinding yang sebagian sudah meleleh.
Jarum penunjuk di jam ini, menunjukkan pukul 12.15.
Jam saat panas Merapi sampai di rumah ini, dan menyebabkan jarum jam berhenti.
Di bagian atas jam tertulis “The Moment Time of Eruption 5 Nov 2010”.
Ini foto jamnya buat yang belum pernah lihat.
Jam Dinding Saksi Letusan Merapi
Main ke Museum Sisa Hartaku ini beneran kayak Dark Tourism sih ya.
Wisata yang lumayan kelam dan bikin sedih banget.
Sisa Letusan Merapi Dibiarkan Apa Adanya
Saat saya ke sana, banyak anak-anak sedang berwisata rombongan dari sekolahnya.
Memang generasi muda harus lebih banyak yang tau mengenai tempat-tempat bersejarah seperti ini.
Karyawisata Pelajar ke Museum Sisa Hartaku
Agak serem saya sebenernya saat di museum ini.
Rasanya tidak ingin berlama-lama di sini.
Sepertinya foto berikut ini adalah bagian ruang tengah dari rumah ini.
Meja kursi hanya tinggal kerangkanya saja.
Namun, di bagian dinding dipasang foto-foto Mbah Maridjan, dan juga suasana kelam Merapi kala itu.
Barang-barang ini menjadi saksi biksu keganasan awan panas Merapi.
Museum ini berdiri tahun 2013, dan mulai dikenal tahun 2014.
Pemiliknya berpikir untuk menghidupkan tempat ini kembali.
Benda-benda yang sudah rusak karena abu vulkanik, pelan-pelan mulai dikumpulkan.
Tak hanya dari rumahnya, namun juga dari warga sekitar rumahnya.
Selain itu, dibangun pula tempat menjual oleh-oleh dan makanan di sekitar museum ini.
Banyak pengunjung yang sangat tertarik dengan barang bekas ini.
Malahan dulu ada Bule yang meminta abu vulkanik dari sini, entah untuk apa.
Nggak tanggung-tanggung mintanya satu plastik hahaha…
Mungkin mereka tidak paham, bahwa ini adalah benda-benda yang harus dijaga kelestariannya.
Dulu juga, konon katanya, ada barang-barang yang hilang dari museum.
Ya memang museum ini kan terbuka ya tempatnya. Rawan terjadi pencurian jika tidak ada penjaganya.
Abang Jamu di Museum
Keluar dari museum ada area terbuka.
Ada tempat menjual makanan dan oleh-oleh, seperti yang saya katakan tadi.
Dan ada juga yang jualan jamu.
Langsung deh kita mlipir ke sini hahaha…
Bapak yang jual promosinya semangat banget, katanya seger pol dan nggak pakai pengawet sama sekali, jadi harus langsung diminum.
Beli Jamu Bunnn…..
Dan ternyata, emang enak banget sih jamunya, apalagi kalau minumnya pas keluar dari kulkas.
Mak nyesssss bangetttt…
Nah ini adalagi kan yang jual bunga edelweiss, yang katanya langka itu hahaha….
Jual Bunga Edelweiss
Warga Merapi memang sangat terbantu dengan adanya tempat-tempat wisata sejarah seperti ini.
Perputaran uang mereka kembali bertambah, karena banyak transaksi di tempat wisata ini.
Review Museum Sisa Hartaku
Tour Jeep ke Museum Sisa Hartaku 2
Well, tempat ini wajib juga kita kunjungi, minimal sekali seumur hidup.
Meskipun terlihat kelam. namun tempat ini sangat memiliki arti.
Sayang banget, anak-anak lagi ngadat, nggak mau turun dari Jeep.
Tapi untungnya, mereka sudah melihat sisa-sisa keganasan Merapi, saat di Museum Petilasan Mbah Maridjan.
Jadi paling enggak, ada gambaran seperti apa efek dari erupsi Merapi.
Demikianlah akhir dari perjalanan seru kami ke Lava Tour Merapi di Jogja.
Semoga teman-teman punya kesempatan juga bisa main ke sini ya….
Aamiin Aamiin Aamiin YRA.
Museum Sisa Hartaku (Omahku Memoriku)
Yogyakarta, 25 Desember 2022
Leave a Reply