Bunker Kaliadem.
Bunker Kaliadem
Tempat ini adalah salah satu tujuan wisata kalau kita ikutan Lava Tour Merapi dengan menggunakan Jeep.
Tempatnya cukup fenomenal, dan selalu menjadi daftar tujuan wajib kunjung, kalau kita ikutan Wisata Merapi.
Tempat ini adalah sebuah bunker, alias tempat persembunyian saat terjadi bencana.
Tapi ternyata, Bunker Kaliadem ini menyisakan kenangan buruk bagi warga Merapi.
Karena bunker ini justru menewaskan warga, yang bertujuan hendak berlindung di dalamnya.
Sungguh ironis.
Saat ini, tempat ini hanya digunakan sebagai tempat wisata, tidak berfungsi lagi sebagai tempat berlindung dari bahaya Merapi.
Sejarah Bunker Kaliadem
Bunker Kaliadem ini dibangun oleh Pemerintah setempat mulai tahun 2001.
Namun baru selesai 4 tahun kemudian.
Tujuan awal dibangunnya bunker ini, adalah sebagai tempat berlindung, jika kawasan ini terjadi letusan Merapi.
Namun ternyata, hasilnya sangat tidak sesuai.
Saat letusan Merapi tahun 2006, ada 2 orang yang bersembunyi di bunker ini untuk menyelamatkan diri.
Alih-alih selamat, mereka justru tewas di dalam bunker.
Karena suhu ratusan derajat, tidak mampu ditahan oleh bunker ini.
Satu jenazah ditemukan di dalam kamar mandi, dan satu lagi di dekat pintu.
Al Fatihah untuk mereka….
Bunker Kaliadem Merapi
Inilah pintu masuk ke dalam bunker tersebut.
Tangga turun yang lumayan dalam, ditambah situasi hujan, membuat saya urung masuk ke dalam bunker.
Ruangan di dalam bunker konon sangat gelap.
Ruangannya berbentuk setengah lingkaran, dengan luas sekitar 12×8 meter.
Banyak sisa-sisa batu dan pasir di dalam bunker ini.
Nggak sanggup membayangkan, apa yang sesungguhnya terjadi saat musibah itu terjadi.
Saat erupsi Merapi tahun 2010 pun, Bunker Kaliadem ini sampai tertutup abu vulkanik setinggi 4 m. Dan perlu waktu sekitar 54 jam untuk menemukan kembali tempat ini.
Namun saat ini, kondisi bunker cukup terawat, dan dijadikan sebagai tempat wisata. Apalagi kalau kita naik sedikit di atas bunker, kita akan menemukan pemandangan bukit seperti ini.
View Merapi dari Bunker Kaliadem
View Merapi akan nampak jelas bila cuaca tidak mendung.
Sayangnya saat kami datang, hujan deras turun terus-menerus. Akibatnya pemandangan Gunung Merapi tampak tertutup awan gelap.
Udara di sana sangat sejuk, dan sejauh mata memandang, pemandangannya sangat indaaahhhh.
Tak ada sisa-sisa kepiluan saat letusan terjadi kala itu.
Hal-hal Spiritual
Banyak cerita mistis yang beredar, jika kita membicarakan mengenai Gunung Merapi.
Ini hanya bagi mereka yang ‘mengerti’ dan ‘bisa merasakan’ ya…
Konon, Gunung Merapi ini dikenal sebagai Panglima Gunung Berapi yang ada di seluruh Nusantara, dan berkaitan erat dengan Keraton Yogyakarta.
Ada sebuah channel YouTube yang membahas masalah ini, Namanya ‘Kisah Tanah Jawa’.
Host disitu namanya Om Hao.
Kalian mungkin bisa nonton langsung di sana kalau tertarik.
Peristiwa Merapi tahun 2006, infonya adalah sebagai sebuah peringatan, agar warga masyarakat sekitar sini, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Jawa.
Ada istilah “Wong Jowo Ilang Jowone” (Orang Jawa Hilang Kejawaannya).
Pesan dari para leluhur yang disampaikan turun-temurun, bahwa kita harus tetap melestarikan budaya, jangan sampai melupakannya.
Di dalam bunker ini, bagi yang memiliki ‘penglihatan lebih’, konon bisa melihat bahwa ada sosok di dalamnya yang sedang berdoa dan berzikir, di atas batu datar di dalam bunker. Mengenakan baju putih dan sorban putih.
Memang di dalam Bunker katanya ada batu besar yang cukup landai dan datar, sehingga bisa dijadikan tempat duduk seperti tempat duduk Pertapa.
Begitulah informasi yang saya dapatkan.
Hujan di Bunker Kaliadem
Sekian cerita kelam mengenai Bunker Kaliadem.
Saat ini saya ingin bercerita, tentang suasana saat kami berkunjung ke Bunker.
Begitu sampai, mendung sudah menerpa, dan rintik-rintik hujan mulai turun.
Abang-abang jajanan bikin pengen mlipir aja ini sih yak…
Langit gelap, dan banyak orang mulai memakai jas hujan.
Akhirnya kami pun membeli jas hujan.
Jas hujan plastik ini dijual seharga Rp 10.000,- per buah.
Udara sejuk karena hujan… Alhamdulillah…
Niat awalnya, kami tetap ingin melihat bunker di tengah rintik hujan, namun ternyata hujannya serius.
Hujannya ternyata bukan gimmick, semakin lama semakin deraaassssss hahahaha…..
Hujan Hujanan di Bunker Kaliadem
Pada awalnya, kami hanya memutuskan untuk berteduh di pinggiran warung oleh-oleh.
Tapi kemudian, kami memutuskan untuk masuk ke dalam warung, karena hujannya semakin lebat dan beranginn sangat kencaaang.
Hujannya Serius, Kirain Bakalan Rintik Doank Tadinya….
Neduh duluuuu, karena semakin deras ternyata hujannyaaaa….
Ahhhhh, senangnya, akhirnya bisa duduk santai sambil menunggu hujan reda.
Warungnya ternyata hanya sempit di bagian depan, jika sudah masuk ke dalam, tempatnya lumayan legaaaa…
Langsung duduk anteng, sambil pesan minuman hangat dan makanan ringan.
Sambil nunggu pesenan, mengukir kenangan dulu kitah…
Kami sibuk ngobrol dan foto dengan’tangan panjang’. Alias foto selfie tapi tanpa menghadap ke kamera.
Kameranya arahnya tetap seperti kalau difotoin orang.
Ini ajarannya Kakak, katanya hasilnya lebih bagus, daripada selfie beneran atau difotoin orang.
Bunda lagi latihan foto pakai ‘tangan panjang’
Hasil jepretan Bunda kurang meyakinkan, jadi diulang lagi pakai tangan Kakak wkwkkwk….
Gini loh Buuunnn…..
Menu makan kalau hujan deras gini ya apalagi kalau bukan mie instan.
Berbagai jenis mie seperti memanggil untuk dipilih.
Banyak merk dan rasa yang disediakan di sini.
Bubar semua teori hidup sehat kalau begini hahaha….
Makan Pop Mie Pas Hujan…
Nggak cuma Pop Mie, ada aneka coklat, aneka permen, aneka gorengan, aneka kripik-kripikan, dan juga Pilus.
Lihatlah Pilus yang menggenang manja di Pop Mie Kakak…
Hmmmmmm…..
Pop Mie Pakai Pilus Enak Banget
Setelah makanan habis, ternyata hujan tak kunjung reda, awet bangettt….
Kami sibuk mencari aktivitas masing-masing.
Ada yang lanjut ngemil (itu saya), jalan-jalan liat produk-produk di dalam warung, atau mainan lato-lato yang lagi happening.
Nyari kesibukan di warung saat hujan deras….
View Merapi
Akhirnya, berhenti juga hujannya…
Kami pun mulai beraktivitas kembali, dan membuka jas hujan.
Setelah melihat bunker, kami naik sedikit ke atas bukit pasir untuk melihat pemandangan Merapi dari kejauhan.
Berburu Foto dengan View Merapi
Dan akhirnya bisa punya foto begini kayak orang-orang di Instagram hahaha…
Foto Keluarga dengan View Merapi. Pose andalan Apak nunjuk-nunjuk…
Foto dengan pose begini juga hits di sini.
Jadi saat foto, Mas-masnya megang batu di depan kameranya, jadilah begini.
Tapi sayang foto kami blur dan nggak pas, jadinya tampak palsu hahaha…
Nggak apa sih, namanya juga seru-seruan.
Foto Epic Kekinian yang Gagal hahaha…Fake banget ini hasilnya hiks… Padahal yang lain pada kece loh fotonya….
Tempat ini jadi tempat sesi foto Kakak Adik, jeprat jepret sana sini, sampe puluhan foto ada di galeri handphone hahaha…
Dari sekian banyak foto entah yang mana yang dipilih.
Perasaan sih sama semuanya ya, bagus-bagus ajah….
Dan adik pun ikut-ikutan wkwkwk….
Hadap sana hadap sini, angkat bunga taro bunga hahaha…
Oleh-oleh Merapi
Oh iya, di warung tadi kita bisa juga beli oleh-oleh ya.
Yang paling banyak dibeli adalah Bunga Edelweis seperti ini.
Konon katanya bunga langka, tapi banyak kok diperjualbelikan di sekitar Merapi.
Bunga Edelweiss di Lereng Merapi
Kakak beli gelang-gelangan kayak gini, katanya buat oleh-oleh temennya.
Semoga jadi dikasih ke temennya ya Kak, nggak ujung-ujungnya dipakai sendiri hahah…
Oleh Oleh Gelang khas Teenager
Review Bunker Kaliadem
Bunker Kaliadem ini sangat ramah untuk wisatawan.
Warung makan aman, toilet juga aman.
Toilet di sini namanya Toilet Kejujuran. Nggak ada yang jaga, tapi ada tulisan bayar Rp 2000,-. Well, jangan lupa bayar ya kalau habis pakai toilet ini.
Banyak kenangan kami saat main ke Bunker Kaliadem ini.
Foto pakai jas hujan begini jarang-jarang kami punya.
Terakhir foto pakai jas hujan gini itu dulu waktu main ke Bali, dan hujan deras juga.
Kalau jepret kabar-kabari donk Pak, ekspresi muka jadi nggak terkontrol gini kan, mana nggak ada stok lagi yang pas mukanya bener….
Dan, berhasil juga punya foto keluarga dengan belakangnya View Merapi, meskipun ketutupan awan hahaha…
Foto dengan latar belakang Merapi gini bagus kan? Asli ya ini, bukan editan hahaha…
Merapi dengan sejuta ceritanya, ternyata membawa keberkahan bagi banyak warga sekitar, hingga saat ini.
Sekian cerita saya dari Bunker Kaliadem, nanti lanjut lagi ke tujuan selanjutnya Lava Tour Merapi di Jogja.
Bunker Kaliadem
Jogja, 25 Desember 2022
Leave a Reply